Pemerintah Kota Probolinggo terus menggenjot upaya penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) melalui berbagai langkah yang diambil oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappeda Litbang). Pada Selasa (7/11) pagi, berlangsung pertemuan di Ruang Pertemuan Lt 2 Bappeda Litbang, yang dihadiri oleh sejumlah perangkat daerah termasuk Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPU PR dan KP), Dinas Perhubungan (Dishub), Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP), Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker), serta Bagian Administrasi Perekonomian dan Pembangunan.
Achsan Jamalurrusid, Kabid Infrastruktur dan Kewilayahan, pengisian Aksara bertujuan untuk mendukung kredibilitas dan transparansi pelaporan pencapaian penurunan emisi dan kerugian ekonomi yang dihindari kepada masyarakat internasional. Pada tahun 2022, Kota Probolinggo berhasil menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 53.342,945 Ton CO2e, dan Pemerintah Kota Probolinggo berkomitmen untuk terus berupaya mencapai target penurunan emisi sebesar 15.385,158 Ton CO2e per tahun hingga tahun 2030
Pertemuan ini merupakan langkah terbaru dalam mendukung pembangunan berkelanjutan dan penurunan emisi GRK di Kota Probolinggo. Kepala Bappeda Litbang, Diah Sajekti Widowati Sigit, menjelaskan bahwa pertemuan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan persepsi perangkat daerah tentang pentingnya pembangunan rendah karbon. Salah satu inisiatif yang ditekankan dalam pertemuan ini adalah pengisian data melalui aplikasi Aksara.
Aksara adalah Aplikasi Perencanaan dan Pemantauan Aksi Pembangunan Rendah Karbon Indonesia. Dengan mengisi Aksara, pemerintah dan perangkat daerah dapat memantau capaian pembangunan rendah karbon dan mengoptimalkan penurunan emisi GRK di Kota Probolinggo. Aplikasi ini tidak hanya menyediakan data tentang mitigasi perubahan iklim Indonesia, tetapi juga laporan capaian aksi mitigasi lintas sektoral, pusat-daerah, serta evaluasi implementasi pembangunan rendah karbon.
Menurut Diah, Kota Probolinggo menduduki posisi kedua setelah Kabupaten Lumajang dalam pengaplikasian Aksara di Provinsi Jawa Timur. Prestasi ini mencerminkan komitmen Pemerintah Kota Probolinggo dalam mendukung target penurunan GRK Indonesia hingga tahun 2060. Dalam visi Wali Kota Probolinggo tahun 2019-2024, pembangunan berkelanjutan menjadi fokus utama. Pengisian data melalui Aksara merupakan salah satu langkah konkret untuk mencapai tujuan tersebut.
Dalam pesan penutupnya, Diah berharap agar operator yang bertanggung jawab untuk mengisi data Aksara di masing-masing OPD tetap konsisten dan tidak mengalami pergantian personil. Hal ini bertujuan untuk memastikan kelancaran proses pengisian data dan kerjasama yang berkelanjutan antara Bappeda dan perangkat daerah terkait. Dengan langkah-langkah konkret seperti ini, diharapkan Kota Probolinggo dapat terus maju dalam mendukung pembangunan rendah karbon dan mencapai target penurunan emisi GRK secara signifikan.