MAYANGAN-Forum Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman (PPKP) untuk pertama kalinya bertemu dan berembug mengenai penataan perumahan dan permukiman di Kota Probolinggo, pada Selasa (24/10) pagi. Bertempat di Ruang Rapat Lantai I Bappeda Litbang Kota Probolinggo, acara ini dihadiri oleh Kepala Bappeda Litbang, Diah Sajekti, perwakilan dari Dinas Komunikasi dan Informatika, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Probolinggo, serta perwakilan dari pihak pengembang.
Dalam rapat tersebut, Diah Sajekti, menyampaikan tujuan utama dari kegiatan ini, yaitu untuk mewujudkan pembangunan perumahan dan kawasan permukiman yang layak dan berkelanjutan bagi masyarakat Kota Probolinggo. Sajekti menekankan pentingnya kolaborasi antarinstansi dan partisipasi masyarakat dalam merumuskan solusi bagi isu-isu strategis yang dihadapi kota ini. “Permasalahan yang dihadapi ketika kita membangun dan menata kota cukup banyak ya, karena itu kita butuh berembug dan berdiskusi mengenai penataan ke depanya,” jelas Diah.
Salah satu pembahasan utama dalam rapat ini adalah isu-isu strategis perumahan dan kawasan permukiman. Beberapa isu yang menjadi fokus pembicaraan antara lain peningkatan penanganan kawasan permukiman kumuh di beberapa lokasi, penataan Kawasan Kali Banger, pemenuhan prasarana sarana utilitas (PSU) di perumahan dan kawasan permukiman, serta penyediaan rumah layak huni bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
Tak hanya itu, isu strategis terkait air minum dan sanitasi juga dibahas dengan mendalam. Cakupan dan keterjangkauan jaringan perpipaan air minum di perumahan permukiman menjadi salah satu fokus, bersama dengan penuntasan pemenuhan 100% sarana sanitasi layak dan aman. Selain itu, pentingnya penyediaan data sanitasi yang valid dan peningkatan pemasaran, pelayanan, dan operasional Instalasi Pengolahan Limbah Tertutup (IPLT) Kota Probolinggo juga menjadi perhatian serius dalam rapat ini.
Dalam forum ini juga diajukan beberapa usulan dan saran untuk penyelenggaraan pembangunan sektor perumahan dan kawasan permukiman. Di antaranya adalah penambahan kawasan makam mengingat pertumbuhan pesat perumahan subsidi, optimalisasi penegakan peraturan daerah (perda), menyertakan materi pengelolaan lingkungan dan sanitasi dalam setiap pembangunan perumahan, dan penggunaan dana kelurahan untuk sarana persampahan. “Kita juga perlu membahas manajemen sampah dan mencari solusi bagaimana mengatasinya. Baik itu sampah organic maupun anorganik,” jelasnya.
Rapat ini diakhiri dengan kesepakatan bersama untuk terus berkoordinasi dan bekerja sama dalam menjawab tantangan pembangunan perumahan dan kawasan permukiman di Kota Probolinggo. Semua pihak berkomitmen untuk menjaga momentum ini dan merancang langkah-langkah konkret guna mencapai tujuan bersama, guna menciptakan lingkungan perumahan yang layak dan berkelanjutan bagi seluruh warga Kota Probolinggo. (hya/qie)