Probolinggo, 3 Oktober 2023 – Kota Probolinggo memulai langkah penting dalam merencanakan masa depannya dengan menggelar Focus Group Discussion (FGD) tentang perencanaan pembangunan infrastruktur dan kewilayahan. Acara bertajuk “Merencanakan Masa Depan Kota Probolinggo (Planning Our Urban Future)” ini diadakan pada Selasa, 3 Oktober 2023, dan Rabu, 4 Oktober 2023, di Ruang Rapat Lt.2 Bappeda Litbang Kota Probolinggo.
Dalam acara ini, Kota Probolinggo berupaya mengumpulkan masukan positif dari berbagai pemangku kepentingan, mulai dari pelajar hingga perwakilan masyarakat, untuk merancang Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2025 – 2045. Tujuan dari diskusi ini adalah menciptakan perencanaan kota yang lebih baik, terarah, komprehensif, dan partisipatif, dengan harapan dapat meningkatkan kualitas pembangunan Kota Probolinggo serta kawasan sekitarnya.
Dalam pembukaan acara, Kepala Bappedalitbang Kota Probolinggo, Diah Sajekti, menjelaskan bahwa melibatkan siswa dalam diskusi ini penting karena mereka adalah generasi yang akan menikmati hasil pembangunan dalam 20 tahun ke depan. Dia mengajak mereka untuk aktif berpartisipasi dengan memberikan masukan tentang harapan mereka terkait perencanaan pembangunan infrastruktur dan kewilayahan. Selain itu, dia juga menekankan bahwa masukan dari masyarakat akan diintegrasikan ke dalam dokumen teknokratik perencanaan.
Acara ini diisi oleh dua narasumber utama. Budi Krisyanto, tenaga ahli Wali Kota bidang Infrastruktur dan Lingkungan Hidup, memberikan materi tentang perspektif Kota Probolinggo dari masa lalu hingga sekarang. Dia menjelaskan visi pembangunan Kota Probolinggo dalam dua dekade terakhir, peraturan terkait infrastruktur, jenis-jenis infrastruktur, serta dampak dan manfaat pembangunan infrastruktur terhadap aspek ekologi, sosial, dan ekonomi.
Sementara itu, Firman Afrianto dari Ikatan Ahli Perencana (IAP) memberikan materi tentang perencanaan kota masa depan. Dia membahas tren dalam dunia perencanaan dari tahun 2016 hingga 2025, konsep-konsep terkini dalam perencanaan kota, serta penerapan Big Data dalam merencanakan Kota Probolinggo.
Pada sesi FGD, para peserta mengajukan berbagai pertanyaan kritis terkait masa depan Probolinggo. Salah satunya adalah apakah model perkembangan kota yang ditampilkan dalam presentasi dapat diimplementasikan di Probolinggo mengingat kondisi SDM yang ada. Mereka juga bertanya apakah Probolinggo memiliki potensi untuk menjadi smart city meskipun dengan keterbatasan SDM saat ini. Pertanyaan lainnya mencakup persiapan yang harus dilakukan untuk pembangunan infrastruktur masa depan serta bagaimana masyarakat dapat mempertahankan infrastruktur yang sudah ada saat ini.
Kegiatan FGD ini akan dilanjutkan dengan pembagian kelompok diskusi dan penyampaian hasil diskusi oleh masing-masing perwakilan kelompok. Diharapkan, masukan berharga dari para peserta akan membantu membentuk rencana pembangunan Probolinggo yang lebih baik dan berkelanjutan dalam jangka panjang.