MEMBANGKITKAN KEMBALI GAIRAH COKRO FAIR : SEBUAH KONSEP PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS PARIWISATA

Pariwisata berbasis masyarakat merupakan sebuah pendekatan pemberdayaan yang melibatkan dan meletakkan masyarakat sebagai pelaku penting dalam konteks paradigma baru pembangunan yakni pembangunan yang berkelanjutan (sustainable development paradigma) pariwisata berbasis masyarakat merupakan peluang untuk menggerakkan segenap potensi dan dinamika masyarakat, guna mengimbangi peran pelaku usaha pariwisata skala besar. Pariwisata berbasis masyarakat tidak berarti merupakan upaya kecil dan lokal semata, tetapi perlu diletakkan dalam konteks kerjasama masyarakat secara global.

Beberapa tahun yang lalu pernah diselenggarakan pentas seni dalam rangka peringatan Hari Kemerdekaan RI oleh Rukun Tetangga (RT) maupun Rukun Warga (RW) di daerah Jalan Cokroaminoto dilakukan secara serempak dan diistilahkan dengan kegiatan “Cokro Fair”. Namun, kurang lebih 20 tahun acara tersebut sudah tidak ada. Cokro Fair adalah kegiatan peringatan hari Kemerdekaan RI dengan mengadakan pentas seni dan kegiatan lain (seperti bazar dan pembagian hadiah lomba) secara serempak oleh warga masyarakat dengan biaya yang berasal dari swadaya masyarakat sendiri. Pada jaman itu, Cokro Fair sangat ditunggu-tunggu oleh masyarakat. Boleh dikatakan, Cokro Fair merupakan salah satu contoh dari Pariwisata Event.
Cokro Fair ini merupakan Pariwisata Event yang berbasis pada pemberdayaan lokal, mulai dari aspek perencanaan hingga pembiayaan. Pembiayaan event ini dilakukan secara gotong-royong (swadaya masyarakat), sehingga tidak bertumpu pada anggaran daerah. Kegiatan ini adalah kegiatan yang berasal dari, oleh, dan untuk rakyat.

×

Apakah anda mempunyai pertanyaan?

Klik salah satu perwakilan kami di bawah ini untuk mengobrol di WhatsApp atau mengirim email kepada kami bappedalitbang@probolinggokota.go.id

× LAYANAN ONLINE