
Perkembangan teknologi merupakan hal yang mutlak diperlukan guna terwujudnya kota smartcity. Arus informasi yang kian pesat mengharuskan masyarakat untuk sadar dan melek teknologi. Hal ini diwujudkan sebagai upaya dalam meningkatkan kualitas kehidupan manusia itu sendiri. Jika ditilik dari pendapat seorang pakar IT, Michael S. Sunggiardi mengatakan bahwa saat ini hanya 10 persen orang Indonesia yang melek teknologi khususnya terbatas pada kalangan berpendidikan dan mereka yang tinggal di kota besar saja. Oleh karena itu, seluruh kawasan perkotaan di Indonesia harus terus berupaya untuk mewujudkan smartcity pada kota-kota berkembang seperti kota Probolinggo ini.
Terwujudnya Probolinggo dengan SmartCity membutuhkan kerjasama yang terintegrasi khususnya antara pemerintah kota dengan berbagai stakeholder terkait, yakni Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Kerjasama ini dapat diawali dengan sharing pendapat guna menggali permasalahan yang terjadi dan menemukan solusi bersama untuk mengatasinya. Sehingga program-program setiap SKPD dapat berjalan beriringan dan terfokus pada peningkatan kualitas pelayanan publik masyarakat kota Probolinggo.
Konsep SmartCity sangat mendukung peningkatan kualitas kehidupan masyarakat Probolinggo yang semakin haus akan informasi dan kemudahan penggunaan layanan publik. Terwujudnya konsep SmartCity pada kota Probolinggo ini juga harus diiringi dengan perkembangan teknologi di berbagai fasilitas umum yang bersentuhan langsung dengan kepentingan publik. Hal ini dapat ditandai dengan semakin mudahnya masyarakat untuk mengakses informasi dalam bidang pemerintahan, ekonomi, pendidikan, dan transportasi. Seluruh kegiatan yang mendukung SmarCity tersebut berkaitan langsung dengan SKPD Dinas Komunikasi dan Informatika. Berikut ini, kami paparkan konsep SmartCity yang dapat diterapkan di kota Probolinggo, antara lain :
1. Mewujudkan adanya program SmartGov (smart government) melalui pembangunan jaringan telekomunikasi (via SMS, WhatsApp, Social Media) yang memudahkan masyarakat untuk mendapat informasi pembangunan daerah, lowongan pekerjaan, dll serta menyalurkan aspirasi dan keluhan kepada Pemerintah Kota untuk ditindaklanjuti dengan cepat dan akurat
2. Mewujudkan adanya program Smart-Eco (smart economic) dengan memasarkan produk hasil olahan kelautan, kerajinan, dan batik khas Probolinggo melalui pemasaran online shop yang terintegrasi bersama pada SKPD terkait. Kegiatan yang dapat dilakukan antara lain :
a. Melakukan kegiatan pelatihan bagi UKM kelas kecil dan menengah tentang kegiatan online shop
b. Pemerintah kota turut andil dalam mempromosikan hasil produksi khas daerah pada situs-situs online
3. Mewujudkan adanya program Smart-Edu (smart education), yakni kerjasama antara Dinas Pendidikan dan Lembaga Pendidikan / sekolah-sekolah, seperti :
a. Membangun jaringan telekomunikasi dalam hal absensi kehadiran siswa melalui sms yang terhubung langsung dengan wali murid
b. Meluncurkan website yang terintegrasi antar-sekolah dalam pendaftaran siswa baru, akses hasil belajar siswa, dan informasi kegiatan sekolah yang mendukung peningkatan prestasi siswa.
c. Meluncurkan program SwaEdu, yakni program telekomunikasi sebagai wadah masyarakat untuk menyalurkan pendapat mengenai pelayanan bidang pendidikan
d. Meluncurkan program Li-Mob (Library Mobile) untuk meningkatkan minat membaca pada anak, yang harus didukung dengan sarana bacaan yang terupdate dan kekinian.
e. Mengadakan pelatihan bagi tenaga pendidik tentang suatu program aplikasi pendidikan yang terupdate seperti aplikasi penilaian dan media pembelajaran berbasis IT.
f. Pemerintah kota mendukung terwujudnya sarana-prasarana penunjang IT di sekolah-sekolah dengan mengadakan sharing dana dan fasilitas lainnya guna meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas, seperti jaringan LAN dalam sekolah, sehingga setiap ruangan akan terhubung dan memudahkan komunikasi. Hal ini juga bagus untuk memantau aktivitas siswa di sekolah agar tidak melakukan hal-hal yang negatif.
4. Mewujudkan adanya program Smart-T (smart transportation), kemudahan dalam hal menggunakan transportasi umum, khususnya bagi pelajar dengan melucurkan gojek atau pemesanan transportasi online yang aman, murah, dan terpercaya dengan memanfaatkan jaringan telekomunikasi. Para sopir angkutan umum dan ojek yang sudah beroperasi di kawasan kota Probolinggo diberikan pelatihan tentang Smart-T yang berorientasi pada kemajuan ICT. Dengan memaksimalkan penggunaan transportasi umum maka akan mengurangi tingkat kemacetan dan polusi udara khususnya pada rush-hour seperti jam siswa berangkat dan pulang sekolah.
Keseluruhan konsep program tersebut akan terlaksana dengan optimal melalui kerjasama antara Pemerintah Kota, SKPD, dan masyarakat setempat. Perencanaan yang matang dan dukungan penuh masyarakat akan mendukung percepatan pembangunan kota Probolinggo dengan konsep SmartCity dalam kurun waktu 5 tahun ke depan. Hasil pembangunan Probolinggo melalui konsep SmartCity diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan publik yang berorientasi pada kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) sehingga kelayakan hidup masyarakat dapat pula berkembang optimal. Siti Rosyidah