
Konsep kota cerdas dimulai dari berkembangnya secara bertahap beberapa kota cerdas didunia seperti Istambul, Turki ke Malta (laut tengah), Stockholm (Swedia), Gujarat (India), Kucing (Malaisya). Kemudian kota cerdas ini menyebar dan berkembang ke beberapa kota di Indonesia seperti Bandung, Yogyakarta, Denpasar, Surabaya dan Banyuwangi. Diberitakan dalam Kompas.com bahwa pada tahun 2015 predikat Juara I untuk kategori kota berpenduduk di atas 1 juta jiwa diraih oleh Kota Surabaya Jawa Timur. Kemudian Juara II adalah Kota Tangerang Banten. Juara III diraih Kota Bandung Jawa Barat, kemudian Juara IV adalah Kota Depok Jawa Barat, dan Juara V adalah Kota Semarang Jawa Tengah. Sedangkan Anugerah Kota Cerdas 2015 kategori kota berpenduduk 200.000 hingga 1 juta jiwa, Juara I disabet oleh Kota Yogyakarta DIY. Juara II diraih Kota Balikpapan Kalimantan Timur, Juara II Kota Surakarta Jawa Tengah, Juara IV Kota Pontianak Kalimantan Barat, dan Juara V adalah Kota Malang Jawa Timur. Untuk Anugerah Kota Cerdas 2015 kategori kota berpenduduk hingga 200.000 jiwa, Juara I diraih oleh Kota Magelang Jawa Tengah. Disusul oleh Kota Madiun Jawa Timur sebagai Juara II, kemudian Kota Bontang Kalimantan Timur untuk Juara III, Kota Mojokerto Jawa Timur sebagai Juara IV, dan Kota Salatiga Jawa Tengah sebagai Juara V. Selain kategori berdasarkan jumlah penduduk, Anugerah Kota Cerdas 2015 juga memberikan penghargaan untuk Kota Cerdas dari tiga kategori, yaitu kategori ekonomi, kategori sosial, dan kategori lingkungan hidup. Penghargaan untuk kategori ekonomi jatuh pada Kota Magelang Jawa Tengah. Sedangkan penghargaan untuk kategori sosial jatuh pada Kota Madiun Jawa Timur. Serta kategori lingkungan jatuh pada Kota Surabaya Jawa Timur.
Wacana mewujudkan kota Probolinggo sebagai kota cerdas nampaknya perlu segera terealisasikan. Beberapa potensi-potensi unggulan dan prestasi kota probolinggo merupakan modal dasar terwujudnya smart city. Potensi-potensi unggulan itu berupa aset wisata, hotel, restoran, kawasan industry, dan berbagai macam produk unggulan yang menjadi salah satu nilai positif. Potensi yang lain adalah berkembangnya secara signifikan jumlah penduduk dan tenaga kerja, sosial, pertanian, industri dan perdagangan, perhubungan dan komunikasi, keuangan dan harga dan pendapatan regional. Belum lagi beberapa waktu yang lalu salah satu prestasi yang cukup membanggakan adalah tercapainya kota probolinggo sebagai 10 Pemerintah kota yang memiliki kinerja terbaik.
Kota Probolinggo terbagi menjadi 5 (lima) Kecamatan dengan 29 Kelurahan. Topografi Kota Probolinggo, Wilayah Kota Probolinggo terletak pada ketinggian 0 sampai kurang dari 50 meter dia atas permukaan air laut. Apabila ketinggian tersebut dikelompokkan atas; ketinggian 0-10 meter, ketinggian 10-25 meter, ketinggian 25-50 meter. Semakin ke wilayah selatan, ketinggian dari permukaan laut semakin besar. Namun demikian seluruh wilayah Kota Probolinggo relatif berlereng (0 – 2%). Hal ini mengakibatkan masalah erosi tanah dan genangan cenderung terjadi di daerah ini.
Pada tataran pertumbuhan perekonomian Kota Probolinggo ke depan akan semakin baik dan daya tarik investasi akan semakin kuat dengan semakin baiknya sarana dan prasarana penunjang aktifitas perekonomian antara lain ditunjukkan dengan pembangunan dan pengembangan berbagai infrastruktur serta peran serta Pemerintah dalam pembuatan kebijakan ekonomi yang semakin inovatif. Penyediaan sarana dan prasarana transportasi, penyediaan kebutuhan listrik, energi, air bersih, telekomunikasi, fasilitas kesehatan, perbankan, pusat perdagangan, gedung olahraga, perhotelan dan Rumah Sakit. Ketersediaan infrastruktur yang sangat memadai tersebut ditunjang oleh faktor- faktor lingkungan yang kondusif bagi kegiatan ekonomi dan investasi yaitu lingkungan kemudahan berusaha, lingkungan pendidikan berkualitas, lingkungan kemasyarakatan yang mendukung, serta stabilitas politik dan pemerintahan.
Beberapa deskripsi pemikiran di atas maka mewujudkan kota probolinggo sebagai kota pintar dibutuhkan gagasan yang konkrit dengan beberapa langkah yang riil. Artikel ini akan memberikan ulasan terhadap Langkah Optimalisasi Mewujudkan Kota Probolinggo Sebagai Smart City
Pembahasan
Tataran Konseptual dan langkah-langkah strategis mewujudkan kota probolinggo menjadi smart City
Beberapa smart city yang perlu dikembangkan di kota probolinggo terdiri dari 3 aspek yaitu smart lingkungan, smart social dan smart ekonomi. Ketiga aspek itu meliputi ekonomi, lingkungan government dan mobilitas. Kosep kota probolinggo sebagai kota pintar menfokuskan pada pelayanan pada masyarakat dan pemanfaatan teknologi informasi sebagai digital city. Artinya masyarakat bisa mengakses dengan mudah perkembangan kota probolinggo dan beberapa pelayanan-pelayanan social dan ekonomi dengan mudah. Untuk mewujudkan itu maka diperlukan beberapa program yang perlu dilakukan oleh pemerintah kota antara lain:
- Peluncuran minimal 34 area hotspot di 5 kecamatan yaitu kedopok, wonoasih, mayangan, Kanigaran, dan kademangan serta 19 kelurahan dengan jangkauan yang cukup luas dan kapasitas yang cukup tinggi. Paling tidak bisa diakses dalam radius 500 M. Artinya adalah setiap kecamatan dan keluarahan wajib menyediakan hotspot area yang bisa diakses oleh masyarakat ada umumnya.
- Mewajibkan seluruh Seluruh Satuan Kerja dibawah Pemerintah Kota Probolinggo dan pelayanan umum seperti hotel, restoran, SPBU, Café, Terminal, rumah sakit, puskesmas dan lain-lain untuk menyediakan area hotspot yang bisa diakses oleh masyarakat. Sehingga dalam hal ini dimanapun saja masyarakat umum bisa mengakses segala bentuk kebutuhan dan informasi dengan mudah melalui mobile smartphone.
- Penerapan E gooverment sebagai bagian dari pelayanan publik. Masyarakat dalam hal ini diberikan layanan berbasis online kepada semua pelayanan social di kota probolinggo baik itu perijinan, pengobatan di rumah sakit, puskesmas, layanan pendidikan (Pendaftaran siswa baru), penerimaan tenaga kerja baru, lelang dan lain sebagainya.
- Memberikan Ruang dan mengaplikasikan ragam Aktivasi komunitas kota yang konstruktif seperti : Gren-City; Kota layak anak; Kota peduli Disabilitas, Kota Pendidikan.
- Membangun kesiapan internal melalui : (a) Reformasi Birokrasi (b) Mengoptimalkan pelayanan prima berbasis online.
Beberapa konsep di atas adalah sebuah bentuk untuk mewujudkan probolinggo sebagai kota digital (digital city). Sebuah kota di anggap bisa menerapkan konsep cerdas dalam perekonomian manakala bisa mengupayakan sumber daya dan potensi yang dimiliki demi meningkatkan Kesejahteraan warga.Pengelolaan aspek sosial dirasa berhasil Jika masyarakat bisa menikmati keamanan kemudahan dan kenyamanan dalam berinteraksi, baik antar warga maupun dengan pemerintah. Pada Aspek lingkungan yang dipertimbangkan dalam pemilihan meliputi pengelolaan lingkungan, energy dan juga tata ruang.
Rekomendasi
Demikian gagasan ilmiah yang cukup singkat dalam memberikan sebuah uraian terhadap konsep dan optimalisasi mewujudkan kota probolinggo menjadi kota cerdas. Tentu konsep ini hanya bagian kecil saja dari grand design mewujudkan kota probolinggo sebagai kota Cerdas. Selanjutnya pemerintah kota probolinggo diperlukan menyusun tim khusus untuk mewujudkan Kota Probolinggo sebagai kota cerdas baik dari akademisi dan birokrasi. Sebuah pengkajian dan pengembangan dari survey dan riset sangat diperlukan untuk mendalami sebuah potensi, peluang menuju smart city. Pemerintah kota probolinggo nampaknya memerlukan design Rencana Induk Pengembangan berbasis smart city. Pemerintahan yang cerdas akan mengurangi kesenjangan antarkecamatan dan kelurahan dan akan mengembangkan wilayah-wilayah tertinggal sehingga wilayah-wilayah tersebut dapat tumbuh dan berkembang secara lebih cepat dan dapat mengejar ketinggalan pembangunan. Ahmad Fuad Abdul Baqi, M. PdI