Salah satu agenda besar dan mendesak untuk diantisipasi dibidang ekonomi adalah pemberlakuan dan pelaksanaan Masyarakat Ekonomi ASEAN atau MEA. Dalam rangka mengantisipasi hal tersebut kemarin Rabu, 25 Februari 2015 bertempat di Puri Manggala Bhakti, Kantor Walikota Probolinggo telah diselenggarakan Sosialisasi Pelaksanaan MEA 2015. Acara yang diselenggarakan oleh BAPPEDA Kota Probolinggo ini mengundang seluruh Kepala SKPD dilingkungan Pemerintah Kota Probolinggo, dan penggiat ekonomi khususnya UKM, nelayan, gapoktan, perhotelan, restoran serta perbankan.
Acara dibuka oleh Sekretaris Daerah Kota Probolinggo Drs. Johny Hariyanto, M.Si. mewakili Walikota Probolinggo. Dalam sambutannya Johny menekankan bahwa pemerintah dan warga Kota Probolinggo perlu kiranya mempersiapkan diri dan meletakkan pondasi ekonomi yang kuat agar dapat beradaptasi dengan diterapkannya Masyarakat Ekonomi Asean ini. Johny juga menambahkan penyelenggaraan sosialisasi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) ini, merupakan salah satu langkah awal Pemerintah Kota Probolinggo dalam menyongsong mea. dengan diikuti dari segenap skpd, dan dari kalangan pengusaha, umkm, perhotelan, restoran, perbankan dan juga organisasi profesi, diharapkan masing-masing pihak bisa mendapatkan pembelajaran guna mempersiapkan diri pada saat diterapkannya MEA.
Dalam penyelenggaraan acara tersebut BAPPEDA menghadirkan dua narasumber yaitu Ir. Hadi Prasetyo, ME. Asisten Ekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur dan M. Rosiawan, MT., dari DPW Masyarakat Standarisasi Indonesia (MASTAN) Jawa Timur. Di dalam paparannya mengingatkan bahwa kita jangan pesimis menghadapi pemberlakuan MEA. Kota Probolinggo menurut Hadi Prasetyo sangat mungkin untuk meningkatkan perekonomiannya menghadapi MEA. Tentu dengan memanfaatkan segala potensi yang ada, yaitu UKM-UKM yang ada dengan dukungan perbankan.

Sedangkan narasumber kedua M. Rosiawan, MT. menyampaikan pentingnya standarisasi produk dalam menghadapi MEA. Jika ada produk-produk luar yang diproduksi dibawah standard maka dapat diusulkan standarisasi atas produk tersebut. Ironisnya produk-produk dari Indonesia masih banyak yang berada dibawah standard. Oleh karena itu perlu dilakukan standarisasi produk atas produk-produk dari Indonesia.
Acara ditutup jam 12.00 setelah dilaksanakan diskusi tentang pelaksanaan MEA ini. (AUA).