Pasar Rakyat atau yang dikenal oleh masyarakat Pasar Tradisional mempunyai peranan yang sangat strategis sebagai salah satu penggerak roda perekonomian di daerah khususnya bagi Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM), karena menjadi tempat berinteraksi antara para produsen dan konsumen, pemasaran hasil pertanian, industri rumah tangga, menampung tenaga kerja lokal, terjadinya perputaran uang, barang dan jasa serta merupakan suatu tempat yang mudah bagi masyarakat untuk berbaur. Selain itu, Pasar Tradisional memiliki kondisi yang rentan terhadap keberadaan pasar modern. Melihat perkembangan pusat perbelanjaan dan toko modern di Kota Probolinggo yang berpotensi menggeser keberadaan Pasar Rakyat/ Tradisional. Hal ini diakibatkan Pasar Rakyat atau Tradisional umumnya belum bisa memberikan kenyamanan dan keamanan kepada konsumen.
Dalam rapat koordinasi program kerja pokja pasar tradisional yang berlangsung sehari di aula kantor Dinas Pendidikan Kota Probolinggo, Kamis (25/9/2014), pokja terbagi dalam 4 kelompok. Yakni Pokja Bidang Pemberdaaan dan Pelayanan, Pokja Bidang Infrastruktur, Pokja Bidang Kelembagaan dan SDM, dan Pokja Bidang Kemitraan.
Acara rapat kerja pokja pasar tradisional tersebut dibuka langsung Walikota Hj Rukmini Buchori. Dikatakannya, pokja diharapkan memberikan kontribusi maksimal dalam menciptakan pasar yang sehat dan sejahtera.
“Bagaimana pokja ini bisa menggiring pedagang berperilaku bersih. Kalau lingkungannya bersih, jualannya bersih, maka pasar itu jadi sehat, dan pembeli pun jadi senang. Transaksi makin bertambah, maka pedagangnya jadi sejatera,” ujar Rukmini.
Dilaksanakannya Rapat Kerja Pokja Pasar Tradional di Kota Probolinggo dapat mengawali kiprah Pokja Pasar melakukan revitalisasi semua Pasar Tradional di Kota Probolinggo.
